WAKIL KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG NARASUMBER DISKUSI HUKUM ONLINE "EKSEKUSI DAN LELANG" PENGADILAN AGAMA SOLOK
SOLOK KOTA | HUMAS
Pengadilan Agama Solok menggelar diskusi hukum online bertema "eksekusi dan lelang dalam hukum acara perdata". Diskusi hukum yang menggunakan pendekatan andragogi ini berlangsung di ruang media center Pengadilan Agama Solok, Jalan Kapten Bahar Hamid, Kota Solok, Kamis (29/04/2021).
Berkenan sebagai narasumber, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Padang, Dr. Abdul Hakim, M.H.I., yang memberikan materi secara virtual dari ruang command center Pengadilan Tinggi Agama Padang. Diskusi berlangsung alot selama lebih kurang tiga jam dan langsung dimoderatori oleh Wakil Ketua Pengadilan Agama Solok, Zulfa Yenti, S.Ag., M.Ag., diikuti oleh jajaran Hakim, Panitera, Sekretaris, Pejabat Fungsional dan Struktural, Staf serta PPNPN Pengadilan Agama Solok.
Dalam pembukaannya, Wakil Ketua Pengadilan Agama Solok menyampaikan ucapan terima kasih kepada Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Padang telah berkenan menjadi narasumber diskusi hukum. Kegiatan ini ujarnya digelar untuk pengembangan kompetensi dan peningkatan profesionalitas sumber daya manusia jajaran aparatur Pengadilan Agama Solok . "Untuk mewujudkan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Birokrasi yang Bersih dan Lebih Melayani, harus dibarengi dengan tata kelola Manajemen SDM (Sumber Daya Manusia) yang unggul dan mumpuni. Dengan diskusi hukum ini kami tujukan untuk mengembangkan SDM yang berbasis kompetensi dan lebih profesional", ujar Zulfa, ibu tiga orang anak kelahiran Nagari Panampuang, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam.
Dalam paparannya, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Padang memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas capaian Pengadilan Agama Solok yang telah berhasil meraih peringkat satu nasional rapor kinerja penanganan perkara berdasarkan SIPP (Sistem Informasi Penelusuran Perkara). Jangan sampai terlena atas capaian prestasi yang telah diraih, pertahankan prestasi dalam dimensi ini dan dalam dimensi yang lain tingkatkan kompetensi diri. Lewat diskusi hukum ini ujar beliau, adalah sebagai sarana untuk meningkatkan kompetensi SDM dalam hal eksekusi dan lelang. Harapannya agar permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan eksekusi dapat diminimalisir sehingganya pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan dapat terus ditingkatkan secara profesional.
Dr. Abdul Hakim, M.H.I., memaparkan permasalahan eksekusi di berbagai Pengadilan Agama disebabkan karena amar putusan yang tidak jelas dan tuntas. Hakim harus meningkatkan kualitas putusan untuk menunjukkan profesionalitas lembaga peradilan. "Salah satu wujud peningkatan kualitas putusan hakim serta profesionalisme lembaga peradilan yakni ketika hakim mampu menjatuhkan putusan dengan memperhatikan tiga hal yang sangat esensial, yaitu keadilan, kepastian dan kemanfaatan, ungkapnya.
Dipenghujung materinya, Abdul Hakim tak lupa memberikan wejangannya agar senantiasa menghormati pimpinan karena 51 % marwah institusi ada pada diri pimpinan. Keberadaan Hakim, Panitera dan Sekretaris hanya pada ruang yang 49 % dan itupun juga habis dibagi bersama. "Santiang jan manggurui, kancang jan mandahului (pintar jangan menggurui, kencang jangan mendahului)", begitu falsafah Minangkabau mengajarkan tutup mantan Ketua Pengadilan Agama Jakarta Barat ini. EA